Awal maret, itu. Matahari mulai hangatnya menyambut dibalik gedung, dan rumah- rumah yang menghalangi cahayanya, memang setelah tahun beganti banyak yang berubah dari hidup yang ku jalani, dan juga beberapa hal yang ku alami. Masih hangat sesaat setahun lalu saat mentari maret masih menepis diantara daun- daun pohon yang dan juga ranting- ranting pohon cengkih, yang diantaranya terdapat burung- burung kecil yang bersama membangun sarangnya. Seperti itulah pemandangan pagi yang ku laluli saat pergi menuju sekolah SMA.

Cukup indah, dan menikmati. namun masa lalu hanyalah kenangan. Bagaimana kabar maret hari ini? bukankah sama saja, iya. namun cukup banyak hal yang membuat ku bingung, dan aneh. Mungkin hanya aku sendiri seorang yang aneh, yang bertaruh. Bertaruh akan apa yang aku lakukan untuk bulan ini, dan aku telah memulainya sejak sebelum maret berlangsung. Dan ku bertaruh dengan Tuhan, namun Dia berkata lain. Ku tak bisa menebak jawaban-Nya, apakah ia berkata Tidak, atau Bukan sekarang.

Namun yang bisa ku ambil adalah, tak ada yang bisa mendekati-Nya kecuali Ia dekatkan. tak ada yang bisa menjauhi-Nya kecuali Ia jauhkan. Hidupku benar- benar milik-Mu.

Masih berfikir apa lagi yang akan aku harapkan.