Hari minggu adalah hari yang santai, adan yang paling ditunggu- tunggu sejak hari sibuk berlangsung. Namun, terkadang pas tiba waktunya hari minggu, orang- orang gak tahu mau ngapain. Pilihannya adalah melaukan sesuatu, seperti bermain, berjalan- jalan, nongkrong, ngerjain tugas, atau lebih memilih buat tidur seharian. Memang liburan identik dengan istorahat dan istirahat identik dengan tidur, namun terasa sendiri kalau tidur hanya membuang- buang waktu saja, seolah mempersingkat waktu kita. dua jam tiga jam tak terasa, hanya terasa seperti satu detik saja saat kita tidur.

Ngomong- ngomong soal tidur, dan liburan, saya punya cerita tentang hal itu. Ceritanya begini, pada hari minggu saya liburan, dan saya menonton film orang sedang tidur. Udah gitu aja.

Gak gitu aja dong gak rame. Intinya saya mau menceritakan tentang film yang saya tonton pas hari minggu kemarin , pas saya lagi liburan. Ceritanya cukup menarik dan agak rumit, nyeritain mimpi seorang yang lagi tidur, judulnya "Inception", ada yang pernah nonton?

Film ini bergenre Science fiction yang konsepnya keren, dan juga action nya menegangkan, lumayanlah bikin gereget yang nonton.  Meski gak segereget nonton sinetron- sinetron di indonesia yang bikin greget tiap hari ; wajar aja stripping tiap hari tayangnya klimaks dan koflik mulu. Hadeuh, nanti dibahas lagi.

Film Inception ini dibintangi oleh aktor kembaran saya, de Caprio yang berperan sebagai tokoh utama (Cobb), dan juga aktor kawakan jepang Ken Watanabe (Saito), Cillian Murphy (Fishcer) Ellen Page (Ariadne) dan teman- teman lain, mereka bekerjasama untuk menjalankan misi dalam sebuah mimpi dalam mimpi dalam mimpi dalam mimpi lagi. Memang rumit sangat film yang digarap oleh Christoper Nolan ini.

Ribet memang. Jadi begini Cobb adalah seorang yang ahli dalam mengekstraksi sebuah ide dalam mimpi, yaitu kemampuan sains untuk menggali informasi seseorang melalui alam mimpi, meskipun itu sebuah rahasia, rahasia itu dapat di gali lewat mimpi dengan cara berbagi mimpi atau kita masuk dalam mimpi orang tersebut, atau cara kedua adalah kita merancang mimpi kita sendiri dan memasukkan orang tadi dalam mimpi kita, orang yang dapat merancang mimpi tersebut adalah arsitektur mimpi.

Cobb mempunyai missi beserta teman timnya untuk menanamkan sebuah ide pada seorang milyuner. Ide itu tentang harapan ayahnya yang telah meninggal kepada anaknya itu, si anak merasa si ayah tak menginginkan dirinya atau kecewa padanya, nah si Cobb ini ingin menanamkan ide pada si anak milyuner sersebut bahwa si ayah itu menginginkan dia lebih baik. Kayaknya, si Cobb rela ngelakuin hal ini karena di bujuk oleh Saito yang ngejanjiin si Cobb biar bisa pulang ke amrik buat ketemu anaknya.

Kilas balik dikit, kalo si Cobb ini ternyata punya masalah keluarga yang msiterius, istrinya mati bunuh diri dan malah pengacaranya nuntut kalo si Cobb yang ngebunuhnya. Padahal enggak, akhirnya Cobb harus rela keluar negeri, dengan meninggalkan anak- anaknya.

Maka si Cobb merekrut Ariadne untuk mengkonstruksi skenario mimpi itu dengan membangun latar tempatnya supaya ceritanya benar- benar nyata bagi si anak milyuner tadi. Dibantu dengan teman- temannya yang lain. Gak tanggung- tanggung ia sampe ngerencanain buat ngebangun 4 lapis mimpi. jadi mimpi dalam mimpi dalam mimpi dalam mimpi lagi.

Missi di jalankan, mereka ketemu si milyuner di pesawat terbang eksekutif, disana misi dimulai dengan si Cobb membius si milyuner buat berbagi mimpi dengannya. Perjalanan menuju amerika memerlukan waktu 10 jam, sedangkan dialam mimpi 1 detik di dunia nyata sama dengan  menit di alam mimpi, jadi mereka punya lebih banyak waktu di alam mimpi buat ngejalanin skenario mereka.

Ternyata gak disangka perkiraan mereka meleset, skenario pun tak semulus yang direncanakan. meskipun ini adalah settingan mimpi milik tim si Cobb namun pemikiran si milyuner mempengaruhi mimpi- mimpinya sehingga mereka harus berkejar- kejaran dahulu dengan proyeksi mimpi si milyuner, jadi seru deh filmnya. bukan hanya itu ternyata, pada dasarnya jika mereka masuk dalam alam mimpi dan mereka mati disana seharusnya mereka terbangun, namun pada saat itu jika mereka mati dialam itu mereka akan tersesat dalam dunia Limbo, yaitu dunia dimana tak beride dan hampa mereka akan menunggu tua disana dan menunggu mati sendiri. Bukan hanya itu, masalah pun datang dari pemikiran masalalu si Cobb atau memorinya, istrinya yang lama meninggal muncul dalam mimpi tersebut dan mengacaukan mimpi. Wah masalah banget bikin seru dan greget.

Untuk detailnya silahkan nonton sendiri, dijamin seru deh. Terlalu panjang kalo diceritain disini.


Dan pada akhirnya diketahui tentang masa lalu si Cobb ini. Karena dia adalah orang yang ahli dalam membuat dunia mimpi. ia pernah mengajak istrinya, Mal untuk membangun dunia bersama di alam mimpi, atau tepatnya di alam Limbo. Di alam limbo sana satu jam dalam alam nyata sama dengan berpuluh- puluh tahun. Disana ia bersama istrinya membangun dunia impiannya berdua dan hidup selama 50 tahun dialam mimpi sana. Si istri saking cintanya sama si Cobb ia ingin melewati banyak waktu bersamanya lebih dari 50 tahun, yah karena cinta sama si Cobb, lalu si Cobb akhirnya ngajak ke alam limbo.

Meski mereka udah hidup disana 50 tahun, didunia nyata hanya beberapa jam saja, karena mereka tertidur. setelah 50 tahun berlalu, akhirnya Cobb mengajak si Istri untuk bangun dengan bunuh diri bersama di alam mimpi agar mereka terbangun ke dunia nyata. Stelah mereka terbangun ke dunia nyata, si Istri masih merasa bahwa ini bukanlah dunia yang nyata, ini masih dunia mimpi, dan ia ingin kembali kedunia nyata. cara satu- satunya adalah dengan bunuh diri. Si Cobb udah ngeyakinin sama Mal, tapi dia gak yakin dan gak percaya, sehingga Mal memutuskan bunuh diri untuk tebangun, namun ia mati, karena memang ini dunia yang nyata.
mengharukan.

Hal yang dapat diambil adalah, bahwa satu ide di kepala akan merembet ke seluruh bagin, jadi tetaplah berfikir postitif agar ide itu adalah ide postif dan berpengaruh positif pula pada keseharian kita. Dan, seberapapun cintanya kita kepada makhluk, toh dia akan mati juga, maka jangan terlalu mencintainya, dan belajar ikhlaslah akan segala sesuatu yang hilang. Dan, meskipun dunia mimpi itu tak seindah dunia nyata tetaplah terima dan syukuri dunia ini, karena memang kita tak hidup di dunia mimpi.