(sumber gambar ; blog3hari.blogspot.com)
Dari dahulu penulis menuliskan segala hal yang ingin di tulis. Namun belum sempat menceritakan tentang sesuatu yang sedang penulis jalani, yaitu kuliah.
Kuliah, atau di bahasa inggrisnya adalah College, adalah proses pembelajaran diakademis yang tingkatannya paling tinggi, meski dibagi lagi menjadi program- program Diploma, Sarjana, S2, dan S3, atau S4 (kalau ada), kita dapat sebut hal itu semua sebagai proses pembelajaran kuliah.
Tentunya, berbeda tingkatan berbeda pula proses, suasana serta atmosfirnya. Dalam dunia perkuliahan, peserta didik disebut 'Mahasiswa', kata 'Maha' di depan 'Siswa', berarti ada pangkat yang lebih tinggi yang tersemat dalam seorang peserta didik kuliah. Ya, meski 'Mahasiswa' merupakan gelar di Indonesia saja, karena dalam bahasa inggris, 'Mahasiswa' bukanlah 'Super-student', melainkan tetap student. Hal ini mengindikasikan bahwa ada suatu penghormatan lebih yang di berikan oleh rakyat Indonesia akan orang- orang tersebut, penghormatan tersebut berupa pengakuan, pengakuan bahwa mahasiswa adalah sosok yang mempunyai strata lebih dikalangan masyarakat, pengakuan akan keberadaan tersebut akan menimbulkan harapan dikalangan masyarakat akan andil serta kontribusi Mahasiswa dalam pembangunan masyarakat sekitarnya. Dengan hal itu, maka akan timbul rasa tergugah dikalangan mahasiswa untuk bergerak untuk membangun masyarakat sekitarnya.
Hal ini tak lepas dari transisi kepemerintahan dari orde lama ke orde baru, juga dari orde baru ke jaman reformasi saat ini. Kesemuanya itu, mahasiswa yang ambil andil.
(lah, ngomongin kayak gini).
Yah, intinya gitu tentang Mahasiswa. Mahasiswa juga dinaungi oleh institusi tentunya, yaitu Universitas atau secara lebih umum Perguruan Tinggi almamater masing- masing. Perguruan tinggi dalam menjalankan aktivitasnya berdasarkan oleh Tri Dharma perguruan tinggi, Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Hal ini akan menciptakan harmonisasi hubungan antara ketiga elemen, (Air, Api, Tanah, Bukan!) yaitu Mahasiswa, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat.
Sedikit ilmu itu penulis dapatkan dari masa- masa penulis lagi masa pengenalan kampus pas waktu jadi Maba. Kalo sekarang udah jadi Maba lama.
Jadi Penulis Kuliah dimana?
Penulis sebenarnya saat ini sedang berkuliah di salah satu perguruan tinggi di Bandung, yang bernama Politeknik Negeri Bandung, yang beralamatkan di Desa Gegerkalong. Perguruan Tinggi yang bergerak di jalur pendidikan Terapan ini mengadakan program kuliah Rekayasa dan non-Rekayasa. Kebetulan Penulis berkuliah di program Rekayasa yaitu di Teknik Kimia.
Karena, jalur pendidikannya terapan, maka dalam hal pembelajarannya lebih menekankan pada praktek tanpa mengesampingkan teori. Program yang ada yaitu program diploma 3 dan D4.
Penulis mengambil jurusan D3 Teknik Kimia.
Bagaimana Kuliah di Teknik Kimia?
Kuliah di Teknik kimia sendiri lumayan asik lah, karena penulis emang ngebet sama ni jurusan, meskipun agak ngehang dulu kalo ditanya kesetimbangan, tapi asik lah. Kenapa asik, karena penulis keren banget kalo lagi pake jas lab. Bukan hanya teori yang dipelajari dalam seminggu, namun setiap minggu 2 sampai 3 praktikum pasti dilakoni, dan bakal menguras tenaga dan juga fikiran, namun saat kita enjoy dengan hal apa yang kita kerjakan, maka semuanya akan nge-Flow kayak air di kali.
Di semester Pertama, Penulis disibukkan dengan mata kuliah dasar yang masih ada kaitannya dengan materi di SMA, seperti Matematika, Fisika Terapan, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan sebagainya, namun ada juga mata kuliah yang memang berhubungan dengan ke Teknik Kimiaan, misalnya Azas Rekayasa Proses, Satuan Proses, dll.
Di semester dua, mata kuliah umum (yang dasar- dasar) mulai tergusur dan lebih menjurus dan fokus ke keteknik kimiaan, namun ada mata kuliah umum yang masih bertahan, misalnya Bahasa Inggris, Pendidikan Agama, meskipun keberadaannya tak banyak debandingkan matkul TekKim, seperti Pengetahuan Bahan, Satuan Proses, Instrumentasi Pengukuran, Instrumen Analitik, dan sebagainya. Disinilah Praktek mulai banyak serta laporan praktikum biasanya mulai menumpuk (kalo ga disiplin ngatur waktu).
Selain itu, kegiatan lain yang mendukung akademik juga di galakan, seperti acara Kuliah Tamu, yang mendatangkan alumni yang sudah bekerja untuk berbagi pengalaman di dunia Kerja, serta kunjungan Industri yaitu kita berkunjung ke suatu pabrik untuk melihat proses produksi barang secara langsung.
But, At All, lumayan asik juga saat kita menjalaninya.
Kegiatan non-Akademik
Di Polban, terbilang padat dengan perpaduan antara kegiatan akademik dan non akademiknya. Di non akademik, di Polban terdapat banyak UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) sesuai minat dan bakat Mahasiswanya, ada olahraga, seni dan budaya, keagamaan, pengembangan diri, dan sebagainya, perkumpulan Daerah juga ada di polban.
Selain itu, kegiatan aktivitas Himpunan jurusan di Polban juga aktif. Jadi, Mahasiswa setiap jurusan ikut aktif berpartisipasi untuk membangun Himpunan jurusannya. Hal ini menyebabkan Mahasiswa dapat subuk mengembangkan pribadi serta bakatnya.
ya, dari pada jadi Mahasiswa abis kuliah langsung pulang, ga ada Gregetnya. Dengan banyaknya kegiatan, diharapkan Mahasiswa lebih terbiasa untuk sibuk serta berorganisasi untuk mengembangkan dirinya. Begitu.
Ya, begitulah, tentang prkuliahan Penulis di Polban. Bermula dari keputusan yang Penulis ambil disaat banyak hal yang terbuka, penulis lebih memilih Polban, jika ada pertanyaan mengapa? Jawabannya ada di depan sana nanti.
Posted by Unknown in Days, informasi
(c) nurhidayat notes 2013. Diberdayakan oleh Blogger.
hai ka,
BalasHapusmau nanya niih,sy skrng kelas 3 SMA, sy mau bgt masuk TK Polban, tp sy lemah di fisika dan matematika ka, minta sarannya dong ka hrus gimana dan susah ga sih ka kuliahnya?
makasih ka
Terima kasih informasinya yang bermanfaat, salam dari kami dan kunjungi: https://kimia.akprind.ac.id
BalasHapus