Dear,
dunia bagaimana akan serumit ini dari sejak awal ku terlahir dan tercipta.?
Ada yang bilang bahwa semesta tercipta dari
bersin Tuhan yang meletup seketika sehingga menimbulkan ledakan besar pada
kekosongan, dan terciptalah segalanya. Ada yang bilang jua bahwa semesta lahir
dari kehancuran semesta dimasa yang lalu, dan kembali terangkat dan tercipta
pada masa setelahnya, mereka hanya mengira kalau semesta hanya tumpukan sampah
yang didaur ulang lagi, atau yang lebih aneh mereka berkata bahwa semesta lahir
dari perut seorang wanita yang menciptakan dirinya sendiri dari ketiadaan,
entahlah. Jikalau aku boleh berhipotesa, pendapat penciptaan yang pertama
mungkin ada benarnya, semseta tercipta dari letupan bersin Tuhan yang
menciptakan ledakan pada kekosongan, ya mungkin saja karena pada saat itu
terjadi aku tercipta dalam keadaan demam, influenza.
Sedikit mengingat pada saat- saat itu, meski agak
samar dikit, ku masih bisa menerka kejadiannya, saat kekosongan ditiadakan dari
semesta, dan ruang mulai dibentangkan, suasananya agak ribut dan panas dan aku
terlahir dalam keadaan sangat demam. Ruang yang tercipta itu sangatlah kecil
alam beberapa mikro detik, namun telah bergerak menjauh beberapa tahun cahaya
sekejap setelah ku mengedipkan mata -konotasi-, beberapa partikel mulai muncul
dari ketiadaan, kehampaan mulai lenyap sesaat setelah energi bersin mulai
terkonversi menjadi getaran- getaran dawai semesta dan membentuk partikel,
kesemua partikel kecil itu ribut tak tentu arah menabrakkan dirinya dan
bergandengan tangan satu sama lain membentuk sesuatu yang lebih besar, yang
kalian sebut atom. Dan salah satunya adalah diriku, sesuatu yang kalian namai
sesukanya tanpa menanyakan akan pendapatnya pada kami.
Dan kalau boleh sedikit protes pada kalian
manusia, kenapa nggak kalian ngasih nama yang agak kerenan dikit pada kami
seperti nama- nama kalian. Dan, kalau boleh juga tolong istilah 'Arang' di
kamus kalian (orang Indonesia) diganti aja sama karbon, karena rasanya gak enak
dengernya. itu nama saya, coba kalo itu nama anda.
Setelah beberapa lama berlanjut zaman, abad, eon
dan menuju hampir keabadian kami hidup, dunia anorganik terlalu membosankan,
karena hanya harus tunduk pada hukum fisika yang Ia tetapkan. Maka mulailah
zaman yang kini telah berlanjut zaman kalian manusia yang lebih dominan
diantara makhluk organik yang lainnya, yah, memang sedikit bangga karena kalian
organik tersusun hampir seluruhnya oleh bangsa kami kaum karbon, dari ujung
rambut sampai ujung kaki, dari organ jantung sampai organel sel, dan DNA,
semuanya kami yang menyokongnya, yah meskipun ada temen- temen yang lain juga,
Hidrogen, Nitrogen, Oksigen juga ikut andil dalam tubuh kalian. Kesemuanya
berperan penting dalam tugasnya dan bagiannya masing- masing kalau kalian
bertanya kenapa bisa begini dalam zaman anorganik yang begitu extreme pasca
penciptaan mengapa kami bergabung membentuk kalian para organik, maka
tanyakanlah pada Tuhan kalian.
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari semesta
sekarang ini, bahwa kami unsur- unsur hanyalah alat sepenuhnya bagi dunia
kalian para manusia. Alat untuk kalian menjalankan kehidupan kalian, kami
adalah tubuh kalian yang kalian kenakan, pakaian kalian untuk menutupi tubuh
mu, makananmu, rumahmu, uangmu, dan segalanya. Bahkan sampai dari kelahiran
kalian, kematian kalian, semuanya kami yang berperan dalam segala reaksinya,
pembentukannya, meski semua itu Tuhan yang mengaturnya.
Dahulu, sebelum semuanya tercipta, hanyalah ada
kekosongan, dan kehampaan, tanpa ruang, tanpa waktu tanpa materi, tak ada
logika, tak ada Besar- kecil, gelap- terang, panas- dingin, tampan- jelek,
kaya-miskin, bahkan awal- akhir, kesemuanya itu tidak ada. Suatu kekosongan dan
kehampaan yang tidak bisa dibayangkan hanya berupa singularitas dimana semuanya
menjadi satu, karena fikiran dan logika kalian belum ada pada waktu itu. Namun
kehampaan itu musnah setelah Tuhan menciptakan semesta -entah bagaimana
cara-Nya-, menciptakan ruang tempat kita -organik&anorganik- tinggal,
menciptakan waktu dimana kita berawal dan berakhir, menciptakan materi, energi,
dan segala sebab akibatnya Ia menciptakan Cahaya untuk membedakan semesta-Nya,
lalu menetapkan hukum-Nya atas semesta agar semua tetap dalam aturan- Nya,
mencipta energi menjadi materi yang kecil lalu berlanjut menjadi suatu yang
besar dari atom hingga cluster galaksi, dan menciptakan planet dimana kehidupan
organik dan anorganik berharmoni untuk beberapa waktu, menciptakan kalian,
manusia dan meciptakan logika dan akal kalian untuk mengetahui akan rahasia
semesta-Nya.
Lalu kalian manusia, hanyalah seperti bayi yang
merangkak mengelilingi halaman beranda rumah kalian, menemukan sesuatu yang
kalian lihat lalu berpendapat apakah itu, dan darimanakah itu berasal. Bagaikan
bayi yang menemukan segala sesuatunya, kalian mengira ini itu apa, menemukan
benda hijau dan kalian berkata bahwa itu rumput, dan kalian benar maka kalian
memakannya, menemukan kotoran kucing dan kalian menyangka itu cokelat, kalian
salah namun tetap menjilatnya, hingga masam muka kalian. Memang benar perilaku
kalian yang ingin tahu ini- itu apa di alam semesta, namun janganlah asal
mengira. Sangatlah salah jika kalian mengira kesemuanya kebetulan semata, jika
kalian menganggap kejadian penciptaan semesta, manusia dunia dan seisinya
hanyalah kebetulan semata sama halnya kalian sorang bayi yang menemukan kotoran
kucing yang ia kira cokelat lalu dijilatnya, meskipun gak enak ia tetap
menjilatnya karena ia tetap meyakini kebenarannya. Jadi, jangan gegabah mari
bertaruh siapa yang lebih tua di alam semesta ini, kalian manusia sebagai
makhluk organik, atau aku karbon sebagai zat anorganik yang melihat penciptaan
semesta dengan ‘mata kepalaku sendiri’ –hanya kiasan-. Mari bertaruh.
Cobalah membuat materi dari ketiadaan, dan coba
membuat protein yang berguna dari sintesa anorganik. Kesemuanya tak dapat
kalian lakukan.
Bagaimana kesemuanya terjadi secara kebetulan,
apa kalian membual kawan?
Jika kalian tahu bagaimana rasanya menjadi diriku
(karbon), maka kalian akan tahu bagaimana rapuhnya aku, dan bagaimana rapuhnya
alam semesta ini. Memang Tuhan itu Maha Sempurna, dan Ia sebaik- baiknya
pencipta, namun Ia punya maksud dan tujuan mengapa Ia menciptakan aku, dan
semesta ini sefana dan serapuh ini. Ya, semesta ini fana kawan, hanya berisi
ruangan yang rumit dan kompleks yang berisi kefanaan, kefatamorganaan, dan
kerapuhan semata.
Aku akan bercerita tentang wujud diriku, aku
hanyalah atom yang bernomor massa 6, memiliki massa atom relative 12, berada
pada golongan IV A periode 2. Itu konfigurasi atom yang ku lihat dari table periodic
unsur yang kalian buat, yah kalian hanya mengira, kemarin aku lewat ke suatu
ruangan laboratorium kimia dalam wujud CO2, melayang- layang di
angkasa, dan aku melihat table periodik itu. Sangat sedikit unsur yang kau
kenal, padahal sejak aku lahir, masih ada beberapa unsur lagi yang aku kenal,
yah diluar sana. Ya, seperti itulah aku mempunyai 6 elektron yang berputar
mengelilingi inti badan ku, dan aku mempunyai empat lengan elektron yang bebas
menangkap unsur apa saja yang lewat dan kami bereaksi, yah memang kami tak
terlalu stabil dalam monoatomik, tak seperti Helium, atau kawannya yang kalian
sebut ‘gas mulia’, kadang aku bertanya, seberapa mulia mereka? Padahal didunia
kami mereka sama saja. Namun hal yang dapat dibanggakan dari kami unsur karbon
adalah kami adalah unsur terbanyak dan sebagai unsur yang paling berpengaruh
dalam pembentukan kalian, kami bangga, namun kesemua itu Tuhan kami yang
mengadakannya.
Dengan empat lengan elektron saya bisa bereaksi
membentuk berbagai bentuk senyawa dari senyawa yang berbahaya bagi kalian (CO,
CCl4, TNT dsb) hingga senyawa yang berguna bagi kalian (Karbohidrat,
Protein, lemak, dsb). Namun kawan ada suatu hal yang kami khawatirkan sebagai
karbon, dan juga yang kami khawatirkan sebagai unsur materi seperti kawan kami
yang lain, bahwa kami terlalu fana, dan kami terlalu rapuh kawan. Ini adalah
hal yang semua atom unsur khawatirkan, dan aku sebagai karbon akan menceritakan
pada kalian.
Kau tahu sendiri, manusia, kawanku, bahwa kami
atom hanyalah benda kecil yang terbentuk dari partikel- partikel kecil penyusun
tubuh kami, elektron, proton, neutron, deteuron, alpha-ray, beta- ray,
gamma-ray, kesemuanya itu menyusun tubuh kami. Dan kesemua penyusunny adapat
kalian kelompokkan atas inti atom dan elektron yang mengelilingi, dan apakah
kalian tahu apa penyusun dari elektron, proton, dan semua partikel penyusun
tubuh kami? Kawan, kesemua itu hanyalah kehampaan, elektron itu hanya berisi
getaran- getaran energi yang selalu bergetar setiap saat, getaran energi tersebut
berupa string yang membentuk wujud elektron getaran itu sangatlah cepat sekali,
sehingga membentuk seperti padatan elektron yang bulat. Dan sama halnya dengan
seluruh tubuhku ini, hanyalah kefanaan, kalian tahu berapa jarak antar inti
tubuhku dengan lengan- lengan elektronku? Kalian pun sudah mengerti, jikalau
diibaratkan elektron itu hanya sebesar gundu, maka jarak inti tubuhku ke lengan
elektronku sama dengan jarak dari gawang
lapangan sepak bola ke gawang lapangan lainnya, dan sisanya hanyalah ruang
hampa saja. Lengan- lengan elektronku selalu saja berputar- putar dan bergetar,
mengelilingi tubuhku sangat cepat sehingga terlihat bahwa aku karbon sangat
berisi dan bulat. Bayangkanlah saja oleh kalian, bagaimana baling- baling helikopter
berputar, baling- baling tersebut hanya terdapat dua buah namun saat ia
berputar dengan cepatnya, maka seolah- olah tertangkap oleh mata bahwa baling-
baling itu membentuk sebuah padatan piringan semakin cepat ia berputar maka
semakin membentuk piringan, namun itu semua hanyalah fatamorgana, hanya khayalan,
hanya fana.
Partikel terbentuk karena ada energi yang
menggetarkan stringnya, dan atom terbentuk karena ada energi yang menggerakan elektron
terus berputar pada orbitnya. Energi itu seolah diberikan, dan mengalir pada
setiap materi yang ada di alam semesta. Lalu apa yang terjadi jika energi itu
berhenti mengalir ke seluruh jagat? Bayangkan jika elektron berhenti berputar,
dan bayangkan jika string berhenti bergetar, maka seluruh elektron akan luruh
menuju ketiadaan, dan setitik atom akan hilang, dan merembet kesemua atom
dialam semesta, semua materi akan lenyap, jasad akan hilang, pembentuk semesta
beralih pada ketiadaan, kesemuanya bertransformasi menjadi energi yang tak dapat
dilihat oleh mata lalu kembali dan hilang. Dan apa kau manusia masih bertanya,
adakah jasad manusia masih bertahan jika penyusunnya adalah sesuatu hal yang
fana dan rusak?
Mari merenung sejenak, kawan organik ku, bahwa
keberadaan dan ketiadaan hanya dibatasi oleh sesuatu yang tipis, setipis kain
sutra. Jika keberadaan adalah didalam ruangan, maka ketiadaan dibalik pintunya,
dan jika keberadaan ada di lembar awal suatu buku maka ketiadaan ada pada
halaman selanjutnya, sangat tipis kawan. Lalu apa kalian manusia, kawan
organikku, masih menyangkal-Nya?
Janganlah suka berbuat bodoh, kawanku merasa
dirimu paling nyata, dan kesemua yang tak sebanding dengan keberadaan mu adalah
tidak ada. Didunia ini masih banyak hal yang menarik dan rumit yang Ia
ciptakan. Karena hanya Dia lah sesuatu Yang Paling Nyata, dan kita semua
ciptaannya hanyalah kefanaan dan fatamorgana.
Merenunglah kawan organikku, aku akan tidur
sejenak. –konotasi personifikasi-
Posted by Unknown in short story
(c) nurhidayat notes 2013. Diberdayakan oleh Blogger.