Archive for Februari 2013
How to be life as yourself?
Pertanyaan yang selalu terngiang
di setiap harinya, adalah bagaimana caranya menjalani hidup dengan menjadi
dirimu sendiri, menyelesaikan semuanya dengan caramu sendiri, berfikir dengan
fikiranmu sendiri dan mengetahui bahawa ini adalah hidup yang kau jalani dengan
caramu sendiri.
Hanya sebuah pertanyaan yang bisa
dijawab saat usia berakhir.
Karena pada dasarnya hidup itu
bukanlah larutan yang setimbang, bukan pula sebuah padatan yang terlalu kaku,
dan bukan pula sebuah gas yang mengambang tak tentu arah. Hidup itu bagai suatu
kesetimbangan larutan yang zat terlarut dan zat pelarutnya mengalir secara
terus menerus namun dalam debit yang ‘random’. Terkadang, zat terlarutnya yang
berlebih, terkadang zat pelarutnya yang berlebih, sehingga kesetimbangan selalu
bergeser ke kanan dan kekiri, terkadang zat itu terlalu jenuh sehingga
mengendap, terkadang juga zat itu terlalu encer. Jadi apa intinya, lebih
sederhananya yaitu hidup bagai bola dan bola itu bundar, kadang diatas dan juga
kadang di bawah. Kalo ‘teori kesetimbangan’ tadi hanyalah peralihan ke dunia
kimianya saja.
Reply
Iseng- iseng browsing di internet pake modem tersayang, nyari- nyari pake firefox nanyain mbah google berkali- kali, untungnya gak dipungut bayaran, nemu satu video yang bikin heboh di Youtube. Ya, youtube emang sarangnya video- video yang bikin heboh dunia,agak review dikit di tahun 2011 yang terkenal di Youtube adalah Shuffle Dance ala Party Rock Anthem, 2012 dunia bergoyang ala Gangnam Stylenya PSY, dan di tahun 2013 dunia dibikin berjoget gila ala Harlem Shake, via Youtubenya.
Kalau dilihat memang, that is a simple dance dan teresan berjoget urak- urakan. Konsep yang simple dan terkesan tak terkonsep, dibandingkan dengan beberapa dance yang heboh tadi, Shuffle dance, dan gangnam style. Namun, menarik lah buat dilihat, dan komentar pertama saya saat melihat video itu adalah lucu, konyol, namun kreatif, sempet kefikiran juga pengen bikin sama temen kostan .. haha.
Pengen ramein blog, tapi ga tau gimana caranya. Sempet kefikiran nambahin link- link yang macem- macem ke blog tapi agak bahaya juga ramenya. Intinya mau diapain ini blog, wah jadi ada ide buat nambahin flash bikinan ane biar gak rame. Karena masih newbie, maka admin ga tau gimana cara nambahinnya, jadi aja colok modem smartfren langsung nanya ke mbah google gimana cara pasang flash di blog.
Awal- awalnya agak sok tau dikit, nambahin flash langsung aja di oploadin. mula- mula dibikin buat header blog, tapi pas linknya udah di tulis dari komputer ke blog malah gak kompatibel. haduh jadilah nyerah, jadinya nanya ke mbah google.
Nah, dari mbah google, ana nemu beberapa tutorial dari blog tetangga sebelah. intinya sih kayak gini katanya.
Hujan, selalu seperti itu saat ku membawa payung. Memang seharusnya seperti itu, namun hanya beberapa langkah terasa berat. Genangan air hujan mengalir ditepian dan sepanjang jalan, dan riak dari setiap tetes hujan yang turun terlihat jelas menggemercikkan air sepanjang jalan itu. Hujan pun turun dengan derasnya diselimutin senja yang telah menua, dan juga dalam bayang lampu jalan yang mulai terlihat meski agak samar, dalam beribu tetes hujan bersama celanaku yang agak basah, aku mendengar samar adzan maghrib terdengar dari masjid itu, akupun melangkah menghampirinya.
Berjuta tetes hujan ini tak seberapa banyaknya dibanding seluruh nikmat yang telah Ia berikan sejak pertama menarik nafas.
Dear,
dunia bagaimana akan serumit ini dari sejak awal ku terlahir dan tercipta.?
Ada yang bilang bahwa semesta tercipta dari
bersin Tuhan yang meletup seketika sehingga menimbulkan ledakan besar pada
kekosongan, dan terciptalah segalanya. Ada yang bilang jua bahwa semesta lahir
dari kehancuran semesta dimasa yang lalu, dan kembali terangkat dan tercipta
pada masa setelahnya, mereka hanya mengira kalau semesta hanya tumpukan sampah
yang didaur ulang lagi, atau yang lebih aneh mereka berkata bahwa semesta lahir
dari perut seorang wanita yang menciptakan dirinya sendiri dari ketiadaan,
entahlah. Jikalau aku boleh berhipotesa, pendapat penciptaan yang pertama
mungkin ada benarnya, semseta tercipta dari letupan bersin Tuhan yang
menciptakan ledakan pada kekosongan, ya mungkin saja karena pada saat itu
terjadi aku tercipta dalam keadaan demam, influenza.
Sedikit mengingat pada saat- saat itu, meski agak
samar dikit, ku masih bisa menerka kejadiannya, saat kekosongan ditiadakan dari
semesta, dan ruang mulai dibentangkan, suasananya agak ribut dan panas dan aku
terlahir dalam keadaan sangat demam. Ruang yang tercipta itu sangatlah kecil
alam beberapa mikro detik, namun telah bergerak menjauh beberapa tahun cahaya
sekejap setelah ku mengedipkan mata -konotasi-, beberapa partikel mulai muncul
dari ketiadaan, kehampaan mulai lenyap sesaat setelah energi bersin mulai
terkonversi menjadi getaran- getaran dawai semesta dan membentuk partikel,
kesemua partikel kecil itu ribut tak tentu arah menabrakkan dirinya dan
bergandengan tangan satu sama lain membentuk sesuatu yang lebih besar, yang
kalian sebut atom. Dan salah satunya adalah diriku, sesuatu yang kalian namai
sesukanya tanpa menanyakan akan pendapatnya pada kami.
Posted by Unknown in short story
Mari Iris Hati si Kambing
Saat Waktu itu membentuk siku-
siku diantara bundar 3600. (pukul 21.00)
Aku : Aku : Aku : Aku : Manusia
Setiap hari, tanpa penyesalan
adalah kebohongan besar, sebesar kacang polong yang nyangkut diantara gigi
geraham. Atau juga sebesar belahan pantat yang kemasukan celana dalam, cukup
mengganjal. Seminggu tak pernah berlalu saat harap tak lagi menyatu, hingga
seolah tak ada guna hidup dalam dunia yang layu. Cukup risih punya hati yang
terlalu seperti permen karet yang nyasar didasar sepatu.
Malam jua seolah selalu bohong
akan temaramnya, hingga ku bisa merasakan dan menyalahkan bahwa bulan hanyalah
pembohong besar, begitu juga bintang. Ku ingin hanyut dalam layu malam, sedih
malam, juga tangis, muram juga sesuatu yang tak terlupakan. Malam itu adalah
sosok yang dikagumi semua orang yang rasakan elegi, sakit, dan cabikan emosi
yang mengiris dalam hati. Gelapnya yang tak lagi mampu tenangkan jiwa, hanya
tumpahkan semua yang ada, hingga pecah hati yang merasa, juga hancur harapan
yang ada. Seolah tak ingin lagi hidup didunia.
Malam ini tak ada yang
mengungkap kebohongan besar yang kulayangkan, pada setiap kunang- kunang yang terbelit
kusut cahaya terang muncul dari ekornya. Atau juga yang kuceritakan pada asap
yang mengepul dari perapian. Dan daging yang belum kunjung matang. (daging kambing)
Kebersamaan, harusnya dapat
hapus semua resah yang berontak dari dalam hati yang tak kunjung senyap pula.
Yang harusnya bisa hantarkan pada muka yang gembira, seperti bunga yang
bermekaran di taman surga, hangatkan seperti api neraka. Tapi mengapa setiap
detik tak kunjung berubah perasaan yang selalu bergema ini. Seolah aku, aku,
dan akulah makhluk paling malang didunia.
Mari bayangkan apa yang si
kambing katakan jika ku katakan itu padanya.
Posted by Unknown in short story
Dalam
Sepotong Mimpi
Didalam kepala, sebuah dunia
bulat, kecil berdiameter dahi, terpotong setengah lingkaran yang berukir kerut
kemirisan. Tersimpan otak, yang erbelah bertentangan, berliuk, dan keriput.
Termakan umpan senja dari gelap yang didatangkan oleh mentari. Terdiam lelap
dala tidur dan terciptalah sepotong mimpi :
Dunia itu mangkuk yang terbalik,
melingkup, dan meliputi jagat suram, maya, dan tak abadi. Melengkungkan langit
meraba cakrawala yang tak terjamah mata saat pagi tiba.
Jagat ini tercipta dari sentuhan
emosi si pencipta dan dari guratan memori yang tak sengaja dikaburkan, berwujud
abstraksi dikepala yang tengah terlelap saat malam tiba. Mimpi. Namun, si
pencipta bukanlah Tuhan.
Semua orang disini kalut, baai
benang yang terlalu kusut. Rambut mereka melambai sampai sikut, bisanya ribut,
namun sayangnya mereka takkan bisa keriput. Apalagi dapat maut?
Jalan raya, semua berjajar
orang- orang ber-jas, berdasi dan tampak terpelajar, bergegas pergi lalu masuk
kes sebuah auditorium besar, namun tak berpagar. Saat itu orang- orang itu
tengah sadar, kalau waktu yang membuat jantung mereka tetap bergetar.
Ruangan itu sangat besar, hingga
seorang yang mmbawa peta atau kompas pun bisa kesasar. Terjajar kursi yang
direndengkan bersama meja bundar yang diatasnya ada beberapa proposal. Staff
dan menteri ikut turut, bersama wakil direksi juga ikut. Tiga ratus klan
direksi yang berbeda, beda misi namun satu upaya, tetap berjaya dalam negara, rela debat meski urat sampai pegat.
Posted by Unknown in short story
Cara untuk merasa itu, punya hati.
Saat hati tak merasa, maka kau tak punya dunia.
Hidup dalam hiperbola, bukan
tanpa percuma, hidup itu kanvas, dan lukisan itu bagaimana cara seorang
menggambar hidupnya. Putih, hijau, kuning, merah, semuanya, berbaur, dan
warnamu kan menghitam. Hanya pilih satu warna dasarmu, dan lukislah diatasnya,
menurut instinc, hati, nurani, semua tentangmu. Be yourself.
Hati itu unik, sama seperti
indra, beda dari semua indra hanyalah impuls yang diterimanya. Berbeda dengan
mata, telinga, lidah, kulit, kesemua indra menerima rangsang dari suatu materi,
yang jelas bentuk dan rupanya. Tapi hati
itu bagaimana? Terkadang bukanlah impuls materi yang diterimanya. Seperti
perasaan, emosi, persepsi, kesemuanya bukanlah benda yang terukur atau bisa
diukur.
Hati itu bukan liver, bukan juga
jantung, dan bukan juga otak, bagian yang tak terjamah, mungkin begitu kecil.
Tapi bagaimana bisa menampung semesta?
Posted by Unknown in short story
(c) nurhidayat notes 2013. Diberdayakan oleh Blogger.