Hampir satu bulan penulis menjalani hari- harinya, serta hari dalam puasanya di Kota Tercinta ke 102783 di daftar Listnya, Bandung City. Meski hampir sudah setahun dijalani, kota ini masih saja mengasyikan seperti biasanya jika tidak dirasakan. Disebut Kota Kembang, meski penulis jarang melihat kembang di sekitar halaman lingkungan sekitarnya, namun penulis menyangka bahwa artian "Kembang" itu telah di alihkan artinya ke kata benda yang lain.
Berpuasa, diawali dengan Makan sahur yang ditemani oleh musik Indie dari remaja sekitar yang menyelenggarakan Konser Tour dadakan dengan Instrumen Percussion dengan Beat yang kontemporer. Dipadu dengan Vokal Falseto yang apik yang di gawangi oleh salah seorang lead vocalnya, diiringi dengan beberapa suara latar dari sekelompok musikus Opera yang Indie dengan notasi nada yang Random. Hal ini cukup membuat para pendengar menjadi mengalihkan perhatiannya dari mimpinya, terlebih lagi penulis yang dengan jujur tak bisa mengalihkan perhatian saat Iringan Tour band Indie tersebut lewat, Mau bagaimana lagi mau fokus ke mimpi, Bikin Melek!
Mari kita sambut saja, The Sarijadi Orchestra Rock Indie Band Sahur Tour 2013. Tahun ini telah meluncurkan Single yang terbaru yang sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Semoga Berpahala, Amin.
Cheers Up sambil menikmati makan sahur, dengan K*piko White Coffe yang gak Bikin deg- degan.
Menu Saat Sahur, berbeda tentunya dengan menu yang di rumah.
Menu sahur di Bandung berbeda setiap harinya, dan untungnya bisa milih (Milih mau makan atau gak), sesuai kebutuhan (keadaan-pen). Dan juga saat makan sahur selalu dapat senyum gratis yang ikhlas dari Ibu Warteg Bahari, Alhamdulillah.
Perbedaan Puasa di kampung halaman, dengan Puasa di rantauan (Bandung). Berikut Perbedaan yang penulis rasakan.
1. Lagu Pengiring sahur yang berbeda tentunya, karena berbeda daerah geografisnya, kultur budaya serta seni dari personil nya berbeda pula.
2. Masakan sahur yang Berbeda. Di Rantauan Bebas Milih (makan atau enggak), sedangkan di rumah Bebas Milih Juga (Menu makanannya)
3. Di Bandung, Setiap Sahur dapat senyum dari Ibu Warteg, di Rumah dapat senyum dari Ibu sendiri. (Ibu Warteg bagai Ibu ke-2.)
4. Puasa di Bandung, gak sering nemu iklan sirop Bersambung (Marjan) karena gak ada Televisi di Kosan.
5. Puasa di Bandung, Penuh Berkah karena diisi dengan kegiatan menarik pas hari- harinya (Kegiatan di kampus). Kalau di kampung halaman, kegiatannya menarik juga (Menarik Becak, eh!)
6. Puasa di Bandung, Penuh Petualangan dikarenakan setiap Menjelang berbuka diisi dengan petualangan mencari Takjil Gratis di setiap Masjid.
7. Puasa di Bandung, penuh pengalaman. Dari teman baru, kegiatan baru, acara baru dan sebagainya.
8. Puasa di Bandung, penuh Hadiah. Hadiah dari Bapak Kost, teman kost, dan sebagainya. Termasuk Hadiah Gratis 2 Kopiko White Coffe saat penulis membeli Energen di Indomaret. (Gak Bikin Deg- Degan).
9. Puasa di Bandung, cukup menguras. Menguras dompet karena banyak pengeluaran buat Buka Bersama. Kalau di rumah paling disuruh menguras bak mandi.
10. Puasa di Banudng, penuh harapan. Termasuk Harapan semoga gak sampai kejadian Lebaran di Bandung. (gak mudik T.T)
Puasa Tahun ini : Sesuatu Banget!
done.
(c) nurhidayat notes 2013. Diberdayakan oleh Blogger.